skip to main |
skip to sidebar
Bicara Hati Seorang Ayah
Puteriku.. ☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.• . . . .
Benarlah bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, lelaki itu tidak akan berani, dan andai kata bukan lantaran lemah gemulaimu, lelaki tidak akan bertambah parah. Wanitalah yang membuka pintu, seolah kau katakan kepada si pencuri itu : silakan masuk, silakan… Apabila ia telah mencuri, engkau berteriak : Pencuri! Tolong..tolong..! Saya dicuri!
Demi Allah, dalam khayalan seorang pemuda tak melihat gadis kecuali gadis itu ditelanjangi pakaiannya.
Demi Allah begitulah, jangan engkau mudah percaya apa yang dikatakan lelaki, kebanyakan mereka tidak akan melihat gadis kecuali akhlak dan budi bahasanya. Ia akan berbicara kepadamu sebagai seorang sahabat. Demi Allah ia telah berbohong!
Senyuman yang diberikan pemuda kepadamu, kehalusan budi bahasa dan perhatiannya, semua itu tidak lain hanyalah merupakan perangkap rayuan. Setelah itu apa yang terjadi?
Kalian berdua sesat berada dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan dan selepas itu selamanya akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu. Si lelaki akan mencari mangsa lain untuk diterkam kehormatannya, dan engkaulah yang menanggung beban kehamilan. Jiwamu menangis, keningmu tercoreng, hidupmu berkubang dalam kehinaan dan keaiban, masyarakat tidak akan mengampunimu.
Puteriku…☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.• . . . .
Cita-cita wanita tertinggi adalah perkahwinan.Setinggi apapun status sosial , karier, populariti, prestasinya, namun sesuatu yang paling agung dan sangat diinginkannya adalah menjadi isteri dan ibu yang baik kepada sebuah rumah tangga yang bahagia.
Tidak ada seorang pun lelaki yang mau menikahi pelacur, sekalipun ia lelaki hidung belang. Apabila akan berumahtangga ia tetap akan memilih wanita yang baik, kerana ia tidak rela suri rumahtangganya dan ibu kepada putera dan puterinya adalah seorang wanita yang tidak baik.
Puteriku..☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.• . . . .
Puteriku yang beriman dan beragama! Puteriku yang terhormat dan terpelihara, ketahuilah bahwa yang menjadi korban semua ini bukan orang lain terkecuali engkau.
Oleh kerana itu, jangan berikan diri kalian semudah itu. Sesungguhnya kemuliaan yang tercela tidak akan kembali, martabat yang hilang tidak akan dapat ditemui kembali.
Inilah nasihatku padamu, puteriku. Inilah kebenaran. Sadarilah bahwa di tanganmulah kunci pintu perbaikan. Bila diri kalian diperbaiki, dengan demikian umat pun akan menjadi baik.
Kehormatanmu terletak di tanganmu.
Keruntuhan akhlakmu juga di tanganmu ..☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.• . . . .
No comments:
Post a Comment